Di kalangan orang Kristen,
nama Yudas Iskariot sudah tidak asing lagi. Dia dianggap sebagai
pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus Kristus kepada imam-imam
kepala dengan harga 30 keping perak (Matius 26:14-15).
Alasan Yesus dibunuh adalah karena Yesus menyebabkan
perpecahan dan pergolakan didalam umat Yahudi pada saat dia mulai
melakukan pengajaran. Yang terjadi selanjutnya adalah bahwa
Yudas Iskariot merasa bersalah karena telah menyerahkan Yesus kepada
para imam Yahudi yang berakibat Yesus mati (dalam pandangan mereka Yesus
mati) ditiang salib.
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,...(Matius 27:3)
Ayat Matius 27:3 diatas menjelaskan bahwa
Yudas Iskariot menyesal setelah menyerahkan Yesus yang berakhir dengan
kematiannya (dalam pandangan Kristen Yesus mati). Penyesalan adalah
suatu bentuk sikap pada hal yang seharusnya tidak dilakukan. Yudas
berharap andaikan dia tidak menyerahkan Yesus. Mengapa Yudas menyesal?.
Ini membuktikan bahwa Yesus tidak bersalah dan bahwa Yesus tidak
merencanakan diri untuk mati di tiang salib. Dalam artian Yesus tidak
menghendaki kejadian ini. Apa buktinya bahwa Yesus tidak menghendaki
penyaliban ini?. Jawabnya adalah bahwa Yesus menyuruh murid-muridnya
berjaga-jaga dan muridnya mempersenjatai diri ketika di taman getsemani
agar tidak bisa ditangkap oleh tentara Romawi serta orang Yahudi yang
bersenjata.
Markus 14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
Ayat
Markus 14:33 mengatakan bahwa Yesus ketakutan dan gentar. Ini
menandakan bahwa Yesus sangat ingin sekali hal ini tidak terjadi.
Matius 26:38
lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati
rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
Matius26:51- 52
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya,
menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga
putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu
kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan
binasa oleh pedang.
Yesus
menyuruh murid-muridnya memasukkan pedang ke sarungnya karena Yesus
tahu jika ini dibiarkan maka akan terjadi pertumpahan darah dan bisa
membunuh semua murid-muridnya. Karena kekuatan tentara Romawi dan Yahudi
sangat kuat dan penuh persenjataan lengkap.
Matius 26:55
Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini
penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk
menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah,
dan kamu tidak menangkap Aku.
Apa yang
terjadi selanjutnya?. Mengetahui jumlah tentara Romawi dan Yahudi yang
bersenjata lengkap murid-murid Yesus meninggalkan Yesus dan melarikan
diri. Mereka tidak berusaha melindungi Tuannya sampai mati. Bahkan bisa
dikatakan bahwa murid-murid Yesus sengaja membuat Yesus tertangkap dan
dibunuh.
Matius 26:56
“Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam
kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan
diri.
Ayat ini kontradiksi dengan tulisan Markus, dimana Markus tidak menuliskan “Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi”.
Markus hanya menulis sebagai berikut :
Markus 14:50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Kembali ke
kisah Yudas. Bahwa setelah merasa dirinya bersalah karena menyerahkan
Yesus yang mengakibatkan kematian Yesus, Yudas akhirnya menggantung
diri.
Mat. 27:5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Yudas
akhirnya bunuh diri. Secara psikologis ini menandakan bahwa Yudas
benar-benar penuh penyesalan karena membuat gurunya mati. Rasa sesal ini
agaknya menghantui hidupnya dan membuatnya tidak tenang. Yudas merasa
bahwa dengan menggantung diri dia bisa menghapuskan rasa bersalahnya.
K e s i m p u l a n :
- Yudas merasa bersalah dan
menebusnya dengan menggantung diri. Tetapi pandangan mereka malah mengakui
hasil kerja Yudas Iskariot sebagai hasil bisikan Iblis laknatullah.
- Ada kontradiksi antara tulisan Matius dan Markus
- Ada kontradiksi antara tulisan Matius dan Markus
"...dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." (An Nisaa': 157)