Siapakah Yang Menguburkan Musa Tuhan atau Manusia?


Anda jangan berprasangka pertanyaan di atas hanya mengada-ada saja. Sekiranya anda memiliki dua buah Alkitab yang berbeda versi, tentu anda akan memakluminya. Jika tidak, bagi anda di bawah dicantumkan Ulangan 34:5-6 menurut dua versi yang berbeda itu :

Kitab Suci Perjanjian Lama, Penerbit Nusa Indah, Ende, Flores, NTT, 1988 :
Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman Tuhan. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah, di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

Kitab Suci Komunitas Kristiani, Penerbit Obor, Jakarta :
Musa, hamba Allah, meninggal di sana di tanah Moab, sesuai dengan kehendak Yahweh. Mereka menguburkan dia di lembah di tanah Moab di sebelah Bet-Peor; tetapi sampai pada hari ini, tak seorangpun tahu di mana kuburnya itu.

Menurut Alkitab versi Penerbit Nusa Indah, yang menguburkan Musa ialah  
TUHAN (disebut : dikuburkanNyalah), sedangkan menurut Alkitab versi Penerbit Obor, yang menguburkan Musa ialah manusia (disebut : mereka). Suatu perbedaan yang besar. Tuhan  atau manusia. Masing-masing jawaban menimbulkan pertanyaan lagi sebagai konsekuensi berfikir logis dan kritis. Mari kita lanjutkan.

Kalau yang menguburkan Musa ialah Tuhan, timbul pertanyaan bagaimana si penulis tahu? Bukankah Tuhan itu roh adanya. Tidak ada seorangpun manusia yang mampu melihatNya. Jawaban paling mudah adalah mungkin si penulis diberi tahukan oleh Roh Kudus. Tetapi, siapa penulis itu? Mungkin Yosua. Tidak ada yang pasti.

Kalau yang menguburkan Musa adalah manusia, disebut mereka, maka timbul pertanyaan lain, yaitu apakah Musa pergi ke sana bersama-sama pengikutnya atau seorang diri. Membaca Ulangan 34:1, didapat kesan bahwa Musa berangkat hanya seorang diri. Karena itu, tidak mungkin Musa dikuburkan oleh manusia. Tetapi pertanyaan yang paling penting dan mendasar adalah versi mana yang benar-benar firman Tuhan, yang tidak ada keraguan di dalamnya? Adalah tidak mungkin kedua-duanya benar-benar firman Tuhan. Salah satu tentu bukan firman Tuhan. Atau kemungkinan lain adalah kedua-duanya adalah bukan firman Tuhan.

Seperti disinggung di atas, Musa (mungkin) berangkat hanya seorang diri, karena ajalnya sudah mendekat, atau merasa tugasnya sudah selesai. Kepadanya akan diperlihatkan oleh Tuhan tanah yang akan diberikan Tuhan kepada orang Israel, dan setelah itu beliau meninggal. 


Karena itu, memang tidak ada lagi informasi tentang dia. Umatnya tidak mengetahui nasibnya setelah kepergiannya itu. Hubungannya dengan umatnya terputus sama sekali. Dengan asumsi Kitab Ulangan memang ditulis oleh Musa, maka adalah sesuai dengan akal sehat kalau Kitab Ulangan berakhir pada 33:29.

Sedangkan Ulangan 34: 1-12 merupakan tambahan, bukan tulisan Musa. Ulangan 34:1-12 ditulis oleh manusia yang tidak diketahui secara pasti identitasnya. Jadi Ul. 34:1-12, versi yang mana saja adalah bukan firman Tuhan kepada Musa. Di dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini 1 (pp. 295, 296) tertulis ”Bagaimanapun sifat kitab yang disusun oleh Musa, mungkin sekali kitab ini tidak memuat ps 32-34; bagian-bagian ini tentu telah ditambahkan segera setelah Musa mati untuk melengkapi isi cerita itu. Mungkin Yosualah yang menulis berita tentang kematian Musa, seperti disebutkan oleh tradisi Yahudi, atau ay-ay kitab yang menyimpulkan itu mungkin adalah buah karya Eleazar, tapi kenyataan yang sebenarnya dari keadaan itu tidak diketahui.”

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah :
  • Ulangan 34 : 1-12 tidak ditulis oleh Musa; berarti ayat-ayat ini bukan Firman Tuhan kepada Musa.
  • Ulangan 34 : 1-12 berbeda mengikuti versi; terbukti dengan adanya perbedaan tentang pelaku yang menguburkan Musa, yaitu Tuhan atau manusia.
  • Tidak ada yang tahu tentang kematian Musa; berarti Musa tidak dikuburkan oleh Tuhan dan juga tidak dikuburkan oleh pengikutnya.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.