Kontradiksi Alkitab : Yudas Iskariot Mengkhianati Yesus


Langsung Terima Uang atau Baru Terima Janji? (Kontradiksi penulis dengan penulis lain)

Ide tulisan ini berasal dari buku “Wanita Kristen Yang Memuliakan Allah” yang ditulis oleh Dr. Suhento Liauw, halaman 29. Salah satu cara untuk mengetahui, apakah suatu tafsiran benar atau salah, ialah memeriksa, apakah penafsiran itu konsisten dengan bagian lain dari firman Allah. Sekali lagi, firman Allah itu selalu konsisten. Begitu pendapat beliau; dan diantara kita tentu tidak ada yang menolak pendapat tersebut.

Sekarang saya ajak anda menggunakan konsep Konsistensi Firman Allah sebagai alat penguji ayat-ayat berikut. Manakah diantara mereka yang benar-benar firman Allah dan ayat mana yang bukan firman Allah.

Sekarang kita bandingkan Matius 26:15 dengan Markus 14:11, dan Lukas 22: 5. Ketiga ayat ini memberitakan suatu peristiwa, yaitu “Yudas mengkhianati Yesus”. Walaupun menyangkut satu peristiwa yang sama, dan penulisannya dibimbing oleh Roh Kudus, tetapi terdapat perbedaan yang seharusnya tidak boleh ada. 

Baca dan perhatikan ayat-ayat berikut :
Matius 26:
14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
15. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
16. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Markus 14:
10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
11. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Lukas 22:
4. Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
5. Mereka sangat gembira dan bermufakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.

Menurut Matius, Yudas langsung menerima uang waktu itu juga; menurut Markus, Yudas dijanjikan akan diberi uang; sedangkan Lukas menulis mereka bermufakat (berjanji *) untuk memberikan sejumlah uang. Terdapat perbedaan besar antara Matius (terjadi serah-terima uang) dengan Markus dan Lukas (belum terjadi serah-terima uang, baru sekedar janji). Apakah menurut saudara terdapat konsistensi atau inkonsistensi firman Allah diantara firman-firman Allah (Matius, Markus, dan Lukas) di atas? Yang mana yang konsisten, yang mana yang inkonsisten; yang mana yang firman Allah dan yang mana yang bukan firman Allah?

Ayat-ayat di atas dikutip dari Alkitab, LAI, TB 1974, 2003.
* Kitab Suci Injil Dengan Catatan Studi, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2004.

Kontradiksi diantara Alkitab mengenai ayat yang sama yaitu Matius 26:15.

Kitab Suci Perjanjian Baru, Penerbit Nusa Indah, Ende, Flores, NTT, 1988.
14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
15. Ia berkata : “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
16. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Alkitab Deuterokanonika, LAI 1976
14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
15. Ia berkata : “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
16. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Kitab Suci Komunitas Kristiani, Penerbit Obor, Jakarta.
14. Sesudah itu seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, pergi mendapatkan imam-imam kepala dan berkata,
15. “Berapa banyak yang mau kamu berikan kepadaku jika aku menyerakan Dia kepadamu?” Mereka berjanji untuk memberikan kepadanya tiga puluh keping uang perak.
16. Sejak saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus ke tangan mereka.

Anda tentu sepakat kalau dikatakan “membayar” berbeda dari “berjanji untuk memberikan”. Artinya, terdapat kontradiksi di antara Alkitab pertama dan kedua dengan Alkitab ketiga. Kalau setuju; mana yang benar dan mana yang salah? Yang benar ”membayar” atau ”berjanji untuk memberikan”? Tentu ada yang salah, tidak mungkin keduanya benar, karena berjanji untuk memberikan berarti berjanji untuk membayar; artinya belum membayar. Dan tidak ada akal sehat yang akan menolak pendapat ”membayar tidak sama dengan berjanji untuk membayar”.

Bagaikan menghadapi buah simalakama. Dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu mati. Keputusan memilih yang sulit, memang. Sulit, karena diyakini bahwa penyalinan dan penulisan Kitab Suci dibimbing oleh Roh Kudus. Isinyapun diilhami oleh Roh Kudus. Bagaimana mungkin salah. Tetapi begitulah kenyataannya. Dan kemungkinan jawabannya ialah ”itu adalah misteri dan jangan difikirkan”.

Anda sependapat dengan jawaban demikian?

Tentu ada yang salah dan memerlukan pemikiran ulang. Ingat, kiamat makin mendekat.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.