Ramenya berita CAR FREE DAY di Jakarta, membuat saya ingin memposting masalah kristenisasi ini. Oleh karena saya posting tulisan karya A. Ahmad Hizbullah MAG berikut ini :
Meski tidak beragama Islam, Jerry Fernandez aktif mengikuti fanpage “Tafsir Al-Quran” untuk tujuan syiar agamanya. Salah satu triknya adalah menyisipkan artikel-artikel kristenisasi, antara lain artikel berjudul “Orang Kristen Rindu Umat Muslim Diselamatkan.”
Jerry memulai artikelnya dengan dua pertanyaan: “Mengapa orang Kristen meluangkan begitu banyak waktu dan tenaga untuk menyebarkan agama Kristen? Apakah mereka mendapat upah dari pekerjaan itu? Mungkin umat Muslim sering mempertanyakan dua pertanyaan di atas.”
Pertanyaan itu dijawab sendiri bahwa para umat Kristen dan para pekabar Injil menyebarkan agama Kristen bukan untuk mengkristenkan maupun memperbanyak jemaat gereja.
“Keselamatan, bukan gereja atau agama yang fokus utama. Tujuan orang Kristen memberitakan Injil, bukan untuk mengkristenkan si pendengar. Karena berita yang disampaikan adalah berita “keselamatan,” bukan agama Kristen. Mereka yang tidak memahami ajaran Isa Al-Masih, tentu juga tidak memahami tentang keselamatan. Sehingga, terkadang mereka beranggapan bahwa orang Kristen hanya ingin menggiring mereka menjadi anggota gereja. Tetapi, bukan itu tujuan orang Kristen memberitakan Injil.”
Berita keselamatan yang dimaksud Jerry adalah doktrin dosa waris dan penebusan dosa oleh darah kematian Yesus di tiang salib. Menurutnya, setiap manusia terlahir ke dunia dengan menanggung dosa warisan Nabi Adam, sehingga setiap manusia terpisah dari Allah yang Maha Kudus. Untuk dapat dibenarkan di hadapan Allah, manusia harus menguduskan dirinya dengan mengimani kedatangan Yesus Kristus yang membayar lunas dosa-dosa manusia melalui kematiannya di tiang salib. Jerry menulis sbb: “Allah menganugerahkan jalan pertobatan bagi manusia. Allah yang Maha Rahmat dan Maha Tahu telah menyediakan Jalan untuk kita kembali kepada-Nya. Ia telah memberikan Kalimat-Nya yang Kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-2, 14), yaitu Isa Al-Masih. Dialah satu-satunya Jalan, di mana manusia dapat kembali kepada Allah. Kalimat Allah telah berfirman, “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Hanya melalui Isa Al-Masih dosa manusia dapat diampuni, dan hubungan manusia dengan Allah dipulihkan. Bagaimana mungkin? Pengorbanan Domba Allah yang Sempurna dan Besar, yaitu Isa Al-Masih, lewat kematian-Nya di salib telah membayar lunas hutang dosa-dosa dunia.
Kita diselamatkan oleh darahnya. Darah Isa Al-Masih yang tercurah di salib, telah membersihkan dosa manusia, sehingga manusia dibenarkan di hadapan Allah. Inilah keselamatan kita. Inilah satu-satunya jalan yang harus kita tempuh untuk datang kepada Allah dan menerima hidup yang kekal di sorga.
Bila orang-orang Kristen memberitakan kabar baik tentang Isa Al-Masih, bukan bermaksud untuk menggiring saudara memeluk agama Kristen. Keinginan mereka ialah agar saudara dapat mengikuti mereka ke sorga. Mereka rindu saudara mengalami damai sejahtera dalam Allah, karena dosa-dosa saudara telah diampuni. Mereka rindu saudara menikmati suka cita besar karena telah mendapat kepastian akan hidup kekal.”
Dari tulisan itu, nampak jelas bahwa Jerry Fernandez ingin mengkristenkan umat Islam, padahal dia sendiri masih galau terhadap Kristen:
Pertama, Jerry keukeuh menyatakan bahwa misinya adalah menyelamatkan umat Islam dari dosa agar bisa masuk surga. Tapi keselamatan yang dimaksud adalah doktrin Kristen tentang dosa waris dan penebusan dosa.
Umat Islam sudah cerdas menyikapi gerakan pemurtadan. Apapun namanya kalau esensinya adalah doktrin dosa waris, penebusan dosa dan ketuhanan Yesus, maka itu adalah gerakan Kristenisasi. Jadi tak ada gunanya mengelabuhi umat Islam dengan bungkus istilah penginjilan, pekabaran Injil, pewartaan kabar baik, kristenisasi, selametisasi dan sebagainya.
Para penginjil tidak perlu menipu umat dalam menyebarkan doktrin agamanya, karena umat Islam sudah mempunyai teologi yang paling shahih di muka bumi ini. Semua doktrin yang batil akan hancur tertolak oleh ajaran akidah Islam.
Dalam kacamata akidah Islam, Dosa Waris dan Penebusan Dosa adalah doktrin batil buatan manusia. Karena Al-Qur’an mengajarkan adanya tanggung jawab individu atas segala perbuatan manusia.
“…Dan tidaklah seseorang membuat dosa melainkan kemudharatan itu kembali kepada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain...” (Qs. Al-An’am 164; bdk: An-Najm 38-39, Al-Isra’ 15, Luqman 33, Yasin 54, At-Thur 21, Al-Baqarah 123, 286, dll).
Bahkan Bibel pun dengan tegas membantah doktrin dosa waris: “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Ulangan 24:16, bdk: Yehezkiel 18:20, Yeremia 31:29-30, II Tawarikh 25:4).
Jelaslah bahwa misi Jerry Hernandez adalah penyesatan akidah, bukan penyelamatan iman.
Kedua, meski misinya adalah memurtadkan umat Islam agar mau mengimani doktrin Kristen, namun Jerry menampik dirinya dari tuduhan mengkristenkan umat Islam. Ia mengklaim misinya adalah menyelamatkan umat Islam dalam nama Yesus.
Pernyataan ini ada benarnya, karena bila dibaca dalam seluruh ayat Bibel, sama sekali tidak ada penjelasan apakah Kristen adalah agama yang diajarkan oleh Yesus? Apakah Yesus beragama Kristen? Jika dijawab bahwa Yesus beragama Kristen, mana dalil Bibelnya? Jika dijawab bahwa Yesus beragama Yahudi, mengapa orang-orang yang mengklaim sebagai pengikut Yesus beragama Kristen?
Jawaban yang paling unik adalah Yesus tidak beragama karena dia adalah tuhan dan juru selamat. Sebuah ungkapan tidak ilmiah yang justru mendiskreditkan Yesus sebagai seorang ateis.
Klaim bahwa agama Yesus adalah Kristen selalu menjadi problema, karena sepanjang ayat Bibel Yesus tidak pernah mengucapkan kata “Kristen” sepatah kata pun. Kata “Kristen” atau “Kristianos” itu bukan diucapkan oleh murid-murid Yesus atau orang percaya, tapi justru oleh orang-orang luar (Kisah Para Rasul 11: 26).
Ketiga, Jerry menampik anggapan bahwa misi Kristen untuk kepentingan gereja. Ini adalah apologi fiktif yang tidak faktual. Kalau kristenisasi tidak ada hubungannya dengan misi gereja, lantas untuk apa mereka menghalalkan segala cara untuk membangun gereja. Klaim ini terbantah oleh realitas maraknya pemalsuan dokumen untuk surat perizinan gereja, membangun gereja liar, melawan peraturan rumah ibadah dan sebagainya.
Keempat, Jerry mengutip Injil Yohanes 1:1-14 sebagai penopang doktrin penjelmaan (inkarnasi) tuhan menjadi manusia Yesus. Padahal ayat ini menimpan problem berat dalam hal otentisitas. Para ilmuwan Kristen sendiri meragukan keabsahan ayat ini, karena terbukti ayat ini bukan firman Tuhan, melainkan ayat palsu buatan manusia.
Ayat ini berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh cendekiawan Yahudi, Philo dari Alexandria. Bunyi kalimat hymne itu adalah: “Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan.”
Penyalin Kitab Yohanes mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah Tuhan.”
Kepalsuan Injil Yohanes 1:1-14 ini diperkuat oleh catatan kaki Alkitab, bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:
“John 1:1-18; The prologue is a hymn, formally poetic in style –perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel” (The New Testament of the New American Bible, St. Paul Publication, 1970 hal. 203).
(Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair –mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil).
Jadi, doktrin ketuhanan Yesus dalam Injil Yohanes 1:1-14 adalah palsu, karena seharusnya Injil Yohanes berawal dari ayat 19.
Jerry memulai artikelnya dengan dua pertanyaan: “Mengapa orang Kristen meluangkan begitu banyak waktu dan tenaga untuk menyebarkan agama Kristen? Apakah mereka mendapat upah dari pekerjaan itu? Mungkin umat Muslim sering mempertanyakan dua pertanyaan di atas.”
Pertanyaan itu dijawab sendiri bahwa para umat Kristen dan para pekabar Injil menyebarkan agama Kristen bukan untuk mengkristenkan maupun memperbanyak jemaat gereja.
“Keselamatan, bukan gereja atau agama yang fokus utama. Tujuan orang Kristen memberitakan Injil, bukan untuk mengkristenkan si pendengar. Karena berita yang disampaikan adalah berita “keselamatan,” bukan agama Kristen. Mereka yang tidak memahami ajaran Isa Al-Masih, tentu juga tidak memahami tentang keselamatan. Sehingga, terkadang mereka beranggapan bahwa orang Kristen hanya ingin menggiring mereka menjadi anggota gereja. Tetapi, bukan itu tujuan orang Kristen memberitakan Injil.”
Berita keselamatan yang dimaksud Jerry adalah doktrin dosa waris dan penebusan dosa oleh darah kematian Yesus di tiang salib. Menurutnya, setiap manusia terlahir ke dunia dengan menanggung dosa warisan Nabi Adam, sehingga setiap manusia terpisah dari Allah yang Maha Kudus. Untuk dapat dibenarkan di hadapan Allah, manusia harus menguduskan dirinya dengan mengimani kedatangan Yesus Kristus yang membayar lunas dosa-dosa manusia melalui kematiannya di tiang salib. Jerry menulis sbb: “Allah menganugerahkan jalan pertobatan bagi manusia. Allah yang Maha Rahmat dan Maha Tahu telah menyediakan Jalan untuk kita kembali kepada-Nya. Ia telah memberikan Kalimat-Nya yang Kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-2, 14), yaitu Isa Al-Masih. Dialah satu-satunya Jalan, di mana manusia dapat kembali kepada Allah. Kalimat Allah telah berfirman, “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Hanya melalui Isa Al-Masih dosa manusia dapat diampuni, dan hubungan manusia dengan Allah dipulihkan. Bagaimana mungkin? Pengorbanan Domba Allah yang Sempurna dan Besar, yaitu Isa Al-Masih, lewat kematian-Nya di salib telah membayar lunas hutang dosa-dosa dunia.
Kita diselamatkan oleh darahnya. Darah Isa Al-Masih yang tercurah di salib, telah membersihkan dosa manusia, sehingga manusia dibenarkan di hadapan Allah. Inilah keselamatan kita. Inilah satu-satunya jalan yang harus kita tempuh untuk datang kepada Allah dan menerima hidup yang kekal di sorga.
Bila orang-orang Kristen memberitakan kabar baik tentang Isa Al-Masih, bukan bermaksud untuk menggiring saudara memeluk agama Kristen. Keinginan mereka ialah agar saudara dapat mengikuti mereka ke sorga. Mereka rindu saudara mengalami damai sejahtera dalam Allah, karena dosa-dosa saudara telah diampuni. Mereka rindu saudara menikmati suka cita besar karena telah mendapat kepastian akan hidup kekal.”
Dari tulisan itu, nampak jelas bahwa Jerry Fernandez ingin mengkristenkan umat Islam, padahal dia sendiri masih galau terhadap Kristen:
Pertama, Jerry keukeuh menyatakan bahwa misinya adalah menyelamatkan umat Islam dari dosa agar bisa masuk surga. Tapi keselamatan yang dimaksud adalah doktrin Kristen tentang dosa waris dan penebusan dosa.
Umat Islam sudah cerdas menyikapi gerakan pemurtadan. Apapun namanya kalau esensinya adalah doktrin dosa waris, penebusan dosa dan ketuhanan Yesus, maka itu adalah gerakan Kristenisasi. Jadi tak ada gunanya mengelabuhi umat Islam dengan bungkus istilah penginjilan, pekabaran Injil, pewartaan kabar baik, kristenisasi, selametisasi dan sebagainya.
Para penginjil tidak perlu menipu umat dalam menyebarkan doktrin agamanya, karena umat Islam sudah mempunyai teologi yang paling shahih di muka bumi ini. Semua doktrin yang batil akan hancur tertolak oleh ajaran akidah Islam.
Dalam kacamata akidah Islam, Dosa Waris dan Penebusan Dosa adalah doktrin batil buatan manusia. Karena Al-Qur’an mengajarkan adanya tanggung jawab individu atas segala perbuatan manusia.
“…Dan tidaklah seseorang membuat dosa melainkan kemudharatan itu kembali kepada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain...” (Qs. Al-An’am 164; bdk: An-Najm 38-39, Al-Isra’ 15, Luqman 33, Yasin 54, At-Thur 21, Al-Baqarah 123, 286, dll).
Bahkan Bibel pun dengan tegas membantah doktrin dosa waris: “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Ulangan 24:16, bdk: Yehezkiel 18:20, Yeremia 31:29-30, II Tawarikh 25:4).
Jelaslah bahwa misi Jerry Hernandez adalah penyesatan akidah, bukan penyelamatan iman.
Kedua, meski misinya adalah memurtadkan umat Islam agar mau mengimani doktrin Kristen, namun Jerry menampik dirinya dari tuduhan mengkristenkan umat Islam. Ia mengklaim misinya adalah menyelamatkan umat Islam dalam nama Yesus.
Pernyataan ini ada benarnya, karena bila dibaca dalam seluruh ayat Bibel, sama sekali tidak ada penjelasan apakah Kristen adalah agama yang diajarkan oleh Yesus? Apakah Yesus beragama Kristen? Jika dijawab bahwa Yesus beragama Kristen, mana dalil Bibelnya? Jika dijawab bahwa Yesus beragama Yahudi, mengapa orang-orang yang mengklaim sebagai pengikut Yesus beragama Kristen?
Jawaban yang paling unik adalah Yesus tidak beragama karena dia adalah tuhan dan juru selamat. Sebuah ungkapan tidak ilmiah yang justru mendiskreditkan Yesus sebagai seorang ateis.
Klaim bahwa agama Yesus adalah Kristen selalu menjadi problema, karena sepanjang ayat Bibel Yesus tidak pernah mengucapkan kata “Kristen” sepatah kata pun. Kata “Kristen” atau “Kristianos” itu bukan diucapkan oleh murid-murid Yesus atau orang percaya, tapi justru oleh orang-orang luar (Kisah Para Rasul 11: 26).
Ketiga, Jerry menampik anggapan bahwa misi Kristen untuk kepentingan gereja. Ini adalah apologi fiktif yang tidak faktual. Kalau kristenisasi tidak ada hubungannya dengan misi gereja, lantas untuk apa mereka menghalalkan segala cara untuk membangun gereja. Klaim ini terbantah oleh realitas maraknya pemalsuan dokumen untuk surat perizinan gereja, membangun gereja liar, melawan peraturan rumah ibadah dan sebagainya.
Keempat, Jerry mengutip Injil Yohanes 1:1-14 sebagai penopang doktrin penjelmaan (inkarnasi) tuhan menjadi manusia Yesus. Padahal ayat ini menimpan problem berat dalam hal otentisitas. Para ilmuwan Kristen sendiri meragukan keabsahan ayat ini, karena terbukti ayat ini bukan firman Tuhan, melainkan ayat palsu buatan manusia.
Ayat ini berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh cendekiawan Yahudi, Philo dari Alexandria. Bunyi kalimat hymne itu adalah: “Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan.”
Penyalin Kitab Yohanes mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah Tuhan.”
Kepalsuan Injil Yohanes 1:1-14 ini diperkuat oleh catatan kaki Alkitab, bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:
“John 1:1-18; The prologue is a hymn, formally poetic in style –perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel” (The New Testament of the New American Bible, St. Paul Publication, 1970 hal. 203).
(Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair –mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil).
Jadi, doktrin ketuhanan Yesus dalam Injil Yohanes 1:1-14 adalah palsu, karena seharusnya Injil Yohanes berawal dari ayat 19.