Islam Agama Samawi Yang Terakhir

Islam agama samawi yang terakhir, dibawa oleh nabi terakhir dalam sejarah kehidupan manusia. Sebelum "Islam", dalam artian terbatas, Allah swt. sudah menurunkan "agama-agama" tauhid pada nabi-nabi sebelum Muhammad saw. yang pada perkembangannya oleh mereka sendiri disebut sebagai Yahudi dan Kristen.

Padahal, sejatinya, semua ajaran para nabi itu Islam juga adanya. Tetapi, pengingkaran umat terdahulu - diikuti juga oleh kebanyakan orang sekarang - telah memanipulasi kebenaran ayat-ayat Allah swt. Itu sebabnya, antara lain Allah menegaskan kembali bahwa agama yang benar serta diakui oleh Allah hanya Islam. Bukan agama-agama yang disandarkan kepada para nabi Allah sebelum Rasulullah saw, krn mereka telah mengubahnya. Sampai-sampai "tidak layak" lagi disebut sebagai "agama samawi".

Al-Quran, kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada umat Islam dengan perantara Nabi Muhammad, menyebutkan secara jelas dan tegas.


إن الدين عند الله الإسلام وما اختلف الذين أوتوا الكتاب إلا من بعد ما جاءهم العلم بغيا بينهم ومن يكفر بئايات الله فإن الله سريع الحساب.
 

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." (QS. Ali Imran: 19)


اليوم أكملت لكم دينكم وأتعمت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا.
 

"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan agamamu), sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)


ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الأخرة نن الخاسرين.
 

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85)

“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, anak Allah“ (Markus 1:1) ”Jawabnya : “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah” (Kis. 8:37). Kata “Anak Allah” dari kedua ayat tersebut di atas tidak ada dalam teks Injil Markus maupun Kisah Para Rasul yang diperkirakan ditulis pada tahun 325 M. Kata “Anak Allah” dalam kedua kitab diatas, baru diselipkan di akhir abad ke IV atau awal abad ke V

Al- Qur`an surat Al maidah ayat 75 :

“Al Masih putra Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul dan ibunya seorang yang sangat benar. Kedua – duanya biasa memakan makanan (sebagai manusia). Perhatikanla sebagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tanda–tanda kekuasaan Kami) , kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat–ayat Kami itu ),”

Al-Qur`an surat Maryam ayat 30-32 ;

“ Berkata Isa : sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al Kitab ( Injil ) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup ( dan Dia memerintahkan aku ) berbakti kepada ibuku (Maryam) dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”

Al-Qur`an surat Al Maidah ayat 116-118 :

“ Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman : Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia (kaumku): jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah? Isa menjawab : Maha Suci Engkau ( Allah ), tidaklah patutu bagiku mengatakan apa yang bukan hakku ( mengatakannya ). Jika aku pernah mengatakannya tentu Engkau teal mengetahuinnya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku sedangkan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku ( mengatakannya ), yaitu: sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka. Engkaulah pengawas dan saksi atas segala sesuatu. Jiuka Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba– hambaMu dan jika Engkau mengampunkan mereka, maka sesunguhnya Engkau Maha Kuasa Lagi Maha Bijaksana.”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.