Paulus bukanlah orang Betlehem (kota kelahiran Yesus) atau orang sekte Nazarene/Nazorite dan bukan pula orang Yerusalem. Ia tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus. Dia bukanlah murid Yesus, juga bukan pula pengikutnya.
Malah Bibel sendiri mencatat Paulus merupakan musuh pengikut-pengikut Yesus dan ia bertindak sangat kejam sekali kepada mereka.
Baca juga : Paulus Perombak Ajaran Yesus
Paulus menyatakan diri sebagai Rasul Yesus. Dia menemui para murid Yesus, mengetahui kelebihan, kelemahan dan kekuatan pengaruhnya. Dia memulai rencananya dengan menyebarkan ajarannya kepada orang-orang non Yahudi. Karena merasa mendapat kemajuan, dia mencurahkan seluruh kemampuannya dan berhasil mendapatkan pengikut dalam jumlah besar. Ia memasukkan ide-ide filsafat Yunani ke dalam ajaran Yesus yang didapatkannya dari murid Yesus.
Paulus kemudian mengajarkan trinitas, tiga tuhan yakni bahwa ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan tuhan Roh kudus. Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. (Hj. Irena Handono)
Malah Bibel sendiri mencatat Paulus merupakan musuh pengikut-pengikut Yesus dan ia bertindak sangat kejam sekali kepada mereka.
Baca juga : Paulus Perombak Ajaran Yesus
Paulus menyatakan diri sebagai Rasul Yesus. Dia menemui para murid Yesus, mengetahui kelebihan, kelemahan dan kekuatan pengaruhnya. Dia memulai rencananya dengan menyebarkan ajarannya kepada orang-orang non Yahudi. Karena merasa mendapat kemajuan, dia mencurahkan seluruh kemampuannya dan berhasil mendapatkan pengikut dalam jumlah besar. Ia memasukkan ide-ide filsafat Yunani ke dalam ajaran Yesus yang didapatkannya dari murid Yesus.
Paulus kemudian mengajarkan trinitas, tiga tuhan yakni bahwa ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan tuhan Roh kudus. Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. (Hj. Irena Handono)