BEKASI (voa-islam.com) – Buku berinisial
“SPSB” dijual bebas oleh Toko Buku Gramedia di Mall Metropolitan Bekasi,
mengundang kecaman banyak pihak. Padahal di beberapa negara Islam, buku ini
dilarang beredar, karena buku setebal 198 halaman ini sarat penghujatan
terhadap Islam.
“Kebudayaan Islam berakar dari penyembahan dewa bulan.
Setidaknya, lima tiang utama dalam Islam berasal langsung dari praktik
penyembahan berhala,” tulis Curt Fletemier, sang penulis pada halaman 146.
Peribadatan yang dituding menjiplak ritual agama
berhala itu adalah semua rukun Islam, dari shalat hingga ibadah haji. “Kaum
Islamis melakukan ibadah Haji setiap tahun pada bulan Dzulhijjah. Ritual iri berasal
dari praktik penyembahan berhala,” lanjut Fletimer masih pada halaman yang
sama.
Ironinya, meski jelas-jelas menghujat Islam, dalam
pendahuluannya, Fletimer menyebut bukunya sebagai bentuk kasih sayang terhadap
kaum muslimin.
“Ditujukan untuk orang Muslim yang berpikiran
terbuka,” (hlm. 7). Dan “Kami mengasihi Muslim” (hlm. 9).
Pakar kristologi terkemuka Indonesia, Ustadzah Irena
Handono menilai buku SPSB sebagai buku yang tidak ilmiah, hanya berisi
fitnah-fitnah terhadap Islam. Karenanya, muhtadin mantan aktivis Katolik
yang sudah menulis belasan buku kristologi --antara lain buku 'Islam Dihujat'
yang membantah tudingan buku 'Islamic Invassion' karya Robert Morey-- ini
mengimbau umat Islam agar membawa kasus pelecehan Islam dalam buku yang dijual
di Toko Buku Gramedia Bekasi ini ke ranah hukum.
Berikut petikan wawancara wartawan voa-islam.com, Zaid
Al-Natuni dengan Ummi Irena Handono di kantor Irena Centre, Jumat (22/7/2011):
Bagaimana pendapat Ummi mengenai buku SPSB yang dijual
di Gramedia ini?
Kalau melihat isi buku mereka hanya mengulang-ulang
saja, dengan revisi-revisi untuk memperkuat fitnah terhadap umat Islam. Dan
kini mereka lebih berani lagi, karena mereka pun mempelajari Islam,
Al-Qur'an dan hadits .
Apa yang target mereka membuat buku ini?
Target buku ini adalah membuat orang awam ragu dan
membuat orang-orang non Islam semakin tidak simpati terhadap Islam dan benci
terhadap Islam. Buku ini menebarkan kebencian dan melestarikan konflik
antarumat beragama. Orang-orang yang membuat buku ini adalah penebar
konflik.
Buku ini adalah teroris. Karena teror itu tidak hanya
dengan bom, menyakiti orang lain tidak harus dengan bom. Yang namanya koruptor
itu juga teroris. Buku-buku seperti ini juga buku teroris.
Mereka membandingkan ayat-ayat suci Al-Qur'an
tentang pembunuhan terhadap kaum di luar Islam dengan ayat-ayat Alkitab mereka,
gimana tanggapan Ummi?
Mereka menyatakan ayat-ayat kasih. Gimana kalau
saya mengungkapkan pembunuhan dan pemusnahan massal di Alkitab mereka? Tentang
perzinahan banyak sekali di Alkitab mereka. Ini nanti kalau mereka membuat
perbandingan, maka kita dengan mudah menunjukkan ayat-ayat mereka tentang
kekerasan.
Kajian mereka ini tidak sempurnadan tendensius.
Penggalan-penggalan ayat suci Al-Qur’an dan hadits yang mereka kutip hanya
sepenggal-sepenggal dan tidak sempurna. Kalau mereka mengatakan ayat-ayat
Al-Qur’an mereka bohong.
Dalam buku ini mereka menuding umat Islam menyembah
dewa bulan, bagaimana tanggapan Ummi?
Tuduhan ini lemah. Mereka hanya menemukan patung yang
ada ukiran bulan sabit dan bintang dan ini pun mereka masih ragu belum jelas
siapa penemunya dan di mana ditemukannya patung yang mereka sebut dengan Hazor.
Ibadah haji juga dituding sebagai ritual penyembah
berhala yang ditujukan kepada dewa bulan.
Tentang haji, mereka mengatakan ini adalah ritual
penyembahan terhadap Hubbal, sang dewa bulan dan Syam, sang dewa matahari.
Kalau kita telusuri, kita mengetahui haji berasal dari zaman Nabi Ibrahim AS.
Jadi gak mungkin Nabi Ibrahim menggunakan bulan sabit sebagai simbol. Gak
tepatlah tudingan ini. Di zaman Rasulullah SAW, beliau menghancurkan
berhala-berhala di Ka’bah, gak tepatlah kalau mereka mengatakan umat Islam
menyembah berhala.
Apa yang harus dilakukan umat Islam terhadap penerbit
dan pengedar buku ini?
Buku-buku seperti ini kita bisa diajukan ke ranah
hukum yang tertuang di UU no 1 tahun 1965. Kita bisa mengadukan ke pihak
hukum tentang pelecehan ini, kita bisa untuk membuktikan.
Penulis buku ini bukan penulis yang mumpuni, tulisan
ini penodaan, ini sama sekali gak elegan. [taz/Zaid Al-Natuni]